perusahaan
Suatu perusahaan akan membuat suatu system aplikasi database berbasis komputer guna menunjang bisnisnya, maka biasanya perusahaan tersebut akan melakukan kerjasama dengan perusahaan IT untuk membuat dan mengimplementasikan system tersebut, tidak jarang juga beberapa perusahaan cukup mengontrak beberapa orang saja yang tanpa harus dari perusahaan IT, seperti membuat system akuntansi, administrasi perusahaan atau membuat web mulai dari web aplikasi maupun homepage perusahaan. Hal ini mengingat biaya yang mungkin dikeluarkan lebih murah dibanding harus dari perusahaan IT.
Saat ini mayoritas perusahaan-perusahaan sudah memiliki IT divisi sendiri, mengingat kebutuhan IT dalam perusahaan itu semakin komplek dan beragam, dan juga akan lebih gampang bagi perusahaan untuk menentukan arah dan kebijakan perusahaan itu dalam hal implmentasi IT disamping masalah biaya yang lebih murah.
Fungsi utama divisi IT didalam suatu perusahaan yaitu menunjang kepentingan bisnis perusahaan dari sisi teknologi. Tugas utama divisi IT yaitu memberikan solusi teknologi yang tepat untuk kepentingan bisnis perusahaan disamping memelihara infrastruktur IT (software & hardware) supaya selalu siap 24 jam mendukung aktivitas bisnis.
Semakin berkembangnya bisnis, semakin besar pula kebutuhan akan dukungan dari sisi IT. Masalah terkadang timbul pada saat kebutuhan bisnis yang harus diutamakan, dimana aspek-aspek penting dalam pengerjaan & implementasi IT terkadang cenderung dikesampingkan yang akhirnya hasil akhir dari implementasi tersebut cenderung “asal jadi”. Misalkan dalam hal pengembangan system aplikasi database, aspek-aspek yang dimaksud yakni mengenai proses SDLC (Sytem Development Life Cycle) dan juga metoda-metoda (Document Flow, Data Architecture, Data Modeling, Metodologi Normalisasi dll) yang seyogyanya menjadi acuan bagi para pengembang perangkat lunak baik itu perusahaan IT maupun non-IT (In house development).
Pengesampingan aspek-aspek tersebut terjadi karena beberapa alasan :
1. TimeFrame.
Mempersingkat langkah-langkah pengembangan system, sehingga waktu pengerjaan bisa lebih dipercepat. Asalkan rule of business-nya sudah bisa pahami, proses data modeling, architecture data process flow dsb. tidak perlu dilakukan, yang penting ngerti bahasa pemrograman, ngerti tentang buat table/storage, maka system aplikasi bisa dibuat.
2. Sumber Daya Manusia.
Untuk beberapa perusahaan yang memiliki IT Department dan mereka terbiasa membuat system aplikasi sendiri, dalam arti kata tidak pernah melakukan kerjasama dengan third party atau pihak lain (konsultan), cenderung memiliki hanya beberapa orang developer dan system analyst, sehingga fungsi-fungsi kerja dalam pengerjaan system aplikasi tersebut banyak yang digabungkan, misalkan Project Manager, System Analyst & Design, Database Administrator ditangani oleh satu orang, dan satu orang lagi untuk posisi programmer, program tester dan system documentation.
Disamping itu bagi pihak perusahaan (IT maupun non IT) cenderung lebih suka mempekerjakan sedikit orang dibanding harus menambah staff untuk melakukan fungsi-fungsi kerja tersebut.
Namun demikian pengelolaan pengerjaan seperti ini juga terkait dengan seberapa besar system aplikasi yang akan dibuat, jika program yang dibuat relative kecil, maka kita tidak perlu harus memerlukan banyak orang, berbeda jika system aplikasi yang akan dibuat sudah pada level Enterprise. Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah tidak mengesampingkan fungsi-fungsi kerja dalam proses pengembangan suatu system aplikasi database.
3. Pemahaman tentang cara kerja pengembangan suatu system aplikasi yang kurang.
Kemampuan membuat suatu system aplikasi atau program komputer sekarang ini tidak terbatas hanya milik mereka yang lulusan sarjana computer, banyak dari bidang atau jurusan-jurusan di perguruan tinggi yang mampu dan menguasai teknik pemrograman dan database. Namun tidak sedikit juga mereka-mereka hanya dengan modal logic thinking yang cukup, menguasai suatu bahasa pemrograman, faham tentang database maka jadilah dia sebagai pengembang system aplikasi, tidak ada yang salah memang, namun perlu dipahami bahwa pengembangan suatu system aplikasi juga ada aturan-aturan yang perlu kita jadikan acuan, tidak asal jadi.
Penerapan aspek-aspek dalam pengembangan system aplikasi secara tepat dan benar akan berdampak kepada pemahaman individu-individu yang terlibat dalam perusahaan tersebut mulai dari Pimpinan sampai staff dimana sehingga akan tercipta rasa memiliki dan memahami bersama bagaimana system aplikasi itu bekerja, dan tentunya keberhasilan implementasi suatu system aplikasi tidak diukur dari kualitas system itu sendiri, namun harus didukung oleh system dokumentasi yang baik metoda training yang berkelanjutan dan kemampuan individu-individu yang terlibat, sehingga antara user, data dan system akan bekerja secara .
Tugas 2
SEJARAH
Teknik Industri UNS yang berlokasi di Gedung I Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret dan beralamat di Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta didirikan pada bulan Juni 1998 dengan Nomor SK Pendirian Program Studi 53/DIKTI/Kep/1998 tertanggal 23 Pebruari 1998 yang ditandatangani oleh Dirjen DIKTI. Sampai saat ini jurusan Teknik Industri UNS mempunyai nilai akreditasi B. Ratusan lulusan sarjana yang berkompeten telah dihasilkan oleh jurusan TI ini, beberapa lulusan ini juga menjadi staff dosen pengajar di TI UNS. Sesuai dengan salah satu tujuan Teknik Industri UNS yaitu menghasilkan Sarjana yang mempunyai wawasan dan kompetensi Teknik Industri dalam bidang Sistem Manufaktur, TI UNS dalam perkembangannya akan selalu berupaya meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menjadi sarjana sarjana terbaik di Indonesia.
VISI-MISI
Visi
" Kompetensi dalam pendidikan tinggi Teknik Industri yang berorientasi pada pengembang SISTEM MANUFAKTUR "
Misi
- Melaksanakan pendidikan tinggi Teknik Industri yang berorientasi pada pengembanagan Sistem Manufaktur.
- Melaksanakan Berbagai Penelitian dan Pengembangan keilmuan Sistem Manufaktur.
- Mengaplikasikan hasil-hasil penelitian tentang Sistem Manufaktur pada Industri yang dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
TUJUAN
- Menghasilkan Sarjana yang mempunyai wawasan dan kompetensi Teknik Industri dalam bidang Sistem Manufaktur.
- Menghasilkan berbagai katya dari berbagai hasil penelitian dan pengembangan keilmuan Sistem Manufaktur.
- Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan hasil-hasil penelitian tentang Sistem Manufaktur pada Industri yang dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar